Minggu, 09 Maret 2014

Tugas eksplorasi lapangan Pengantar Bisnis Ritel


Untuk melihat kondisi toko-toko ritel yang ada di sekitar kita. Mana saja toko yang ramai dan yang sepi dan apa kira-kira yang menjadi penyebab sebuah toko sepi dan mengapa ada yang ramai ?
Kemarin saya telah melakukan eksplorasi lapangan di beberapa superstore di antaranya adalah “Market Place” dan “ParknShop”. Keduanya sama-sama menyediakan berbagai kebutuhan bahan pokok, tidak hanya itu saja mulai dari makanan, minuman, sabun cuci, pembersih lantai dan apa saja yang diperlukan untuk kebutuhan rumah lainnya. Tapi ada satu perbedaan yg sangat menonjol yang saya lihat di antara kedua toko itu yaitu ramai pelanggan dan yang satunya sepi.

ParknShop yang selalu ramai pengunjung

Beberapa alasan orang belanja di ParknShop berdasar survei yang saya lakukan:
·         Tempatnya  luas dan produknya lengkap, sesuai dengan kebutuhan orang di sekitarnya
·         Banyak pilihan sayur, buah, dan dagingnya segar
·         Harganya kompetitif, banyak promosi
·         Ruang dan penataan barangnya rapi dan bersih
·         Mudah di jangkau oleh pembeli
·         Ada pentunjuk arah tempat menaruh barang, sehingga pembeli dapat dgn mudah mendapatkn barang yg di inginkan
·         Fasilitas yg memadai, seperti card member,troli belanja, paket hantar ke rumah sesuai dengan banyaknya barang pembelanjaan


Market Place yang tidak begitu ramai pengunjung

Adapun beberapa alasan kenapa “market place” ini keliatan sepi pengunjung di bandingkan “parknshop” tadi menurut survei yang saya lakukan diantaranya adalah:
·         Tempatnya kurang strategis, kebanyakan yang membeli di sini adalah orang yang lagi jalan” karena tempatnya di mall yang agak masuk kedalam
·         Tempatnya luas dan berbelok-belok walaupun ada petunjuk arah tetap saja mebingungkan bagi orang yang belum terbiasa belanja di tempat itu
·         Produknya berkualitas dan mahal
·         Sedikit promosi produknya
·         Kebanyakan produk yang di jual adalah produk yang tahan lama, fresh produknya sedikit jadi tidak banyak pilihan. Contoh fresh produk (sayur,buah,daging)

Itulah beberapa alasan menurut survei yang saya lakukan di antara kedua superstore tersebut.

Dan yang paling penting dalam mengelola usaha toko menurut saya adalah : variatif produknya, bagus, inovasi, baik dan ramah dalam pelayanan, strategi, promosi, serta pendekatan ke konsumen.
Adapun hambatan terbesar dalam memulai usaha toko adalah :
·         Banyaknya pelaku usaha yang sejenis / persaingan.
·         Turunnya daya beli konsumen
·         Akses permodalan dan pembiayaan yang kurang mendukung
·         Akses informasi, regulasi, dan perijinan
·         Perpajakan

Rencana saya untuk mengatasi hambatan............

·         Kualitas management ritel yang lebih disempurnakan, meliputi : konsep bisnis, desain tata letak display barang, management stock dan pergudangan, management keuangan,  peningkatan promosi melalui internet, iklan tv, sebar katalog dan brosur, kerjasama dengan Event Organiser untuk membuat acara yang sama-sama menguntungkan antara EO dan Retailer, Selalu update trend budaya, style, informasi terkini tentang produk yang laris di pasaran, produk yang ramah lingkungan, mengikuti karakteristik pasar.
·         Kualitas SDM ditingkatkan, meliputi : pelayanan terhadap konsumen, penampilan para karyawan, kesejahteraan karyawan, pelatihan-pelatihan guna meng-upgrade pengetahuan dan atitude karyawan.

·         Penggunaan dan pengembangan Teknologi Informasi,  guna mempermudah pengolahan data, serta kecepatan dan keakuratan pengambilan keputusan.

Business Model Canvas

Persediaan Barang


1.    Salah satu hal yg terpenting dalam ritel adalah mengenai persediaan barang dagangan, menurut anda supaya kita tidak kehabisan stock, langkah apa yang harus di lakukan ? Bagaimana model perhitungannya ?
JAWAB :
Yaitu dengan memilah barang pada item persediaan barang, dikelompokkan menjadi 2 bagian penting yakni Fast Moving Item dan Slow Moving Item. Fast Moving Item adalah barang yang perputarannya cepat, sering dibeli pelanggan. Sedang Slow Moving Item adalah barang yang perputarannya lambat, jarang dibeli pelanggan.
Selain itu kehabisan stock juga terkadang juga bisa terjadi pada level supplier, bisa karena pengiriman yang terlambat atau barang di supplier juga habis.
Langkah lain guna mengatasi kehabisan stock selain dengan memilah barang, juga menerapkan pengendalian stock inventory, pengecekan ketersediaan barang, adanya backup stock, perincian penjadwalan pemesanan barang beserta jumlahnya, dan memprediksi permintaan barang guna mendukung sistem pembelian.
Untuk membantu mengelompokan barang inventori kita menggunakan metode rumus Pareto Rules, yakni dalam suatu data yang berjumlah besar, bila data tersebut diurutkan dan dicari kontribusinya maka akan terbentuk perbandingan 20:80. 20% bagian inventory yg memberikan kontribusi 80%  angka penjualan, maka inilah yang kita sebut Fast Moving Item, sedang sisanya adalah Slow Moving Item.

2.    Barang dagangan bisa di bagi kedalam berapa jenis ? Sebutkan jenis-jenis nya ?
     JAWAB :
     Terbagi dalam 2 kategori, Fast Moving Item (Item barang dengan perputaran cepat) dan Slow Moving Item (Item barang dengan perputaran lambat)

3.    Untuk melayani pelanggan kita perlu memperhatikan 3P, yaitu : People, Process, Physical Evidence, apa maksudnya ?
Coba jelaskan sesuatu dengan yang anda pahami dan bagaimana hal ini di terapkan diritel yg akan anda kelola.
      JAWAB:
Ø  People
Yakni tentang SDM (sumber daya manusia) yang nantinya berperan dalam pelayanan pelanggan mestilah rapi, ramah, terampil, dan cekatan dalam pelayanan.
Ø  Process
Mesti harus ada sebuah training untuk membuat suatu standart baku pelayanan.
Contoh : Jika kita punya sebuah toko retail dengan beberapa karyawan, maka harus ada standart yang sama ketika pelanggan masuk toko kita, misal dengan ucapan keramahan selamat datang dan menyebutkan motto toko kita, atau ketika ada pelanggan bingung mencari produk, maka ada standart yang sama untuk membantu pelanggan tersebut, misal : sebutkan nama karyawan tersebut dan ucapan penawaran bantuan.
Ø  Physical Evidence
Bukti konkrit pelayanan bahwa pelanggan telah dilayani dengan baik sesuai standart baku pelayanan yang telah ditetapkan.
Contoh: Kalau kita punya toko, ketika ada pelanggan masuk toko kita, yang pertama kali pelanggan rasakan adalah atmosfir toko kita, apakah pelanggan tersebut nyaman? Nyaman dengan situasi toko, dengan layout toko, kemudahan memilih dan mencari barang, informasi yang diberikan jelas.

4.       Persaingan ritel sangat ketat,kadang kita mendapatkan dari suplier tertentu, sementara pesaing kita juga mengambil dari suplier yang sama, tapi anehnya, beberapa barang yang ada di pesaing kita bisa di jual dengan harga yang lebih murah, namun herannya mesti bgtu, toko tersebut tetap bertahan dan tidak rugi, kira-kira apa strategi mereka ?
JAWAB :
- Meminimalkan margin pendapatan, fokus pada volume penjualan. Tidak masalah mengambil untung sedikit yang terpenting transaksi sebanyak mungkin, jadi didapat hasil akhir yang sama.
- mampu beroperasi dengan sangat efisien sehingga memangkas harga jual
- mampu membina emosional relationship, sehingga konsumen tidak pindah ke lain peritel, walau margin keuntungan kecil tapi kalau mampu memikat konsumen untuk selalu belanja ke tokonya tersebut, itu berarti pemasukan yang berkesinambungan.

5.       Usaha yang anda rintis sangat ramai dan laris, namun hal ini menjadi bumerang bagi anda karena pelanggan banyak yang kemudian mengeluh akibat mereka tidak terlayani dengan baik. Misalnya.....anda buka rumah makan, banyak yang antri atau ketika anda buka toko, banyak yang tidak terlayani karena terbatasnya tenaga kerja yang ada. Menambah pegawai juga bukan solusi tepat karena akan menambah biaya operasional, apa solusi yang mungkin anda bisa lakukann mengatasi hal ini ?
JAWAB :
Ø  Memperbaiki prinsip 3P (People, Process, Physical Evidence), SDM harus lebih cekatan dan disiplin. Evaluasi standart pelayanan, misal pembatasan jumlah pembelian untuk item promo. Evaluasi atmosfir toko atau rumah makan kita, buat senyaman mgkin ketika pelanggan kita antri, misal dengan mengubah dekorasi utk estetika, layout barang dan display agar lebih mudah terjangkau ketika melayani pelanggan, tambahan music agar tidak jenuh, sediakan bahan bacaan-bacaan, tempat duduk, Free WiFi.
Ø  Dengan melakukan segmentasi, agar didapat strategi yang pas untuk memberikan pelayanan yang efisien dan target yang akan dicapai.

6.       Mengapa perlu melakukan segmentasi pasar ?
JAWAB :
-          Saat ini pasar tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan semua pembeli
-          Produk / Jasa yang dihasilkan tidak dapat memuaskan semua segmen
-          Keterbatasan sumber daya
-          Efektif dan efisien, jika pesaing melakukannya dan kita tidak, maka kita akan kalah dari persaingan.

7.       Anda mempunya toko pakaian atau butik. Kebutuhan untuk menjaga toko anda atau butik di isi dengan item sebanyak mungkin dengan cepat dapat menyebabkan toko berantakan dan area penyimpanan. Anda ingin pelanggan untuk mengetahui bahwa anda akan selalu memiliki ukuran mereka, bahwa anda akan selalu memiliki banyak untuk memilih dari, dan bahwa anda bertanggung jawab dengan item penataan kembali sebelum mereka menjual keluar. Menjaga dengan persediaan anda dapat membangun kepercayaan pelanggan anda dan membuat mereka datang kembali waktu kewaktu. Bagaimana saran mengatasi penataan butik tersebut ?
JAWAB :
       Hanya mendisplay / memajang satu model, dengan satu ukuran. untuk ukuran lain disimpan di gudang,            sehingga toko terlihat lebih rapi.

8.       Bagaimana kartu stock bisa melacak kalau terjadi kehilangan ?
JAWAB :
Kartu stock tersebut menyimpan historical transaksi pada satu item, namun bagi para pekerja yang bertanggung jawab terhadap akurasi stock, kartu stock memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai dokumen kendali untuk melakukan pelacakan terhadap pergerakan barang. Kartu stock dapat diaudit dan dibandingkan dengan dokumen penerimaan/pengeluaran (yang di file oleh administrasi) untuk mencegah “manipulasi” oknum-oknum pekerja gudang.

9.       Salah satu promosi adalah Word of Mouth apa itu dan mengapa ini penting ?
JAWAB :
Dalam dunia marketing Word of Mouth adalah promosi dari mulut ke mulut. Dan mengapa penting ? sebab berguna untuk mendukung usaha perusahaan dalam berpromosi, yang meliputi usaha untuk :

1) mengubah image atau mereposisi dirinya melalui iklan / advertising atau PR,
2) mengadakan perubahan pada produk dasarnya atau memperkenalkan produk baru,
3) mengubah service atau customer support-nya kepada pelanggan setelah penjualan, dan
4) mengkomunikasikan secara one-to-one kepada pelanggan tentang bukti mengenai performance mereka yang superior.

Promosi ini dapat secara signifikan membantu bagaimana produk dan jasa bisa dibeli, persepsi pelanggan dapat dibentuk, dan tren baru juga dapat terbentuk.

10.   Sebutkan beberapa contoh Physical Evidence yang ada di Convenience store seperti 7 eleven ?
JAWAB :
-      Kemudahan akses gerai karena 24 jam
-   Kemudahan pembayaran, karena ada paket voucher, selain pembayaran cash dan debit
-   Kenyamanan pelayanan dan belanja

Jumat, 07 Maret 2014

Refleksi Pembelajaran Akhir - JR 10

Dari awal niatan untuk belajar memang sudah ada, dan awal pertama untuk memulai mengerjakan tugas belajar disitulah mulainya, malas karena belum terbiasa dan bingung harus di mulai dari yang mana. Ibarat pisau, lama tak pernah dipakai dan diasah akhirnya tumpul. Begitulah awal yang saya rasakan waktu mau memulai mengerjakan tugas-tugas belajar. Dikarenakan itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang pelajar, maka saya mulai mengerjakan tugas itu semua di sela-sela waktu luang saya karena saya harus bekerja. Pelan tapi pasti, dengan kesabaran yang ekstra, komitmen yang tinggi, akhirnya saya sudah bisa mengerjakan tugas-tugas saya satu persatu walau tadinya dengan agak berat hati untuk mengerjakannya.
Dengan bekal impian, sedikit paksaan, teman PER 4 yang bersahabat dan bapak ibu dosen yang selalu siap membantu membuat saya jadi bersemangat dalam belajar.
Banyak sekali perubahan-perubahan yang saya dapatkan semenjak saya mengikuti kelas online PER 4 ini, di antaranya adalah
  • Bertambah teman
  • Bertambah ilmu
  • Bertambah wawasan
  • Mengerti langkah-langkah yang mesti disiapkan ketika akan memulai suatu usaha
  • Mengerti arus keuangan dalam suatu usaha dengan benar
  •  Mengerti beberapa strategi stock, pemasaran, dan inovasi dalam menjalankan usaha retail

·     Kalau jalan-jalan, dulu tanpa melihat peluang dan contoh inovasi, sekarang kemana aja pergi pikiran saya, selalu mencari yang unik dan memiliki nilai tambah pada suatu produk atau jasa yang sekiranya bisa saya contoh atau saya adopsi dan kemudian saya modifikasi sesuai usaha yang saya rencanakan.

Yang pasti adanya program ini, sangat terasa manfaatnya. Saya jadi lebih siap untuk memulai bisnis dengan terencana dan ter-managed dengan benar, dan juga bisa sharing ilmu dengan teman-taman yang lain.
Sedikit saran dari saya mungkin bisa menjadi bagian agar program ini kedepan tambah lebih baik lagi, saran saya mengenai jam kursus jika selama ini dimulai malam hari, kalau bisa ada perubahan mungkin bisa sore hari, agar badan lebih fresh mengikuti kursus program ini. 


background produk-produk kesehatan yang ditawarkan

Kamis, 02 Januari 2014

STP dan Marketing mix

Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. contohnya begini...hari minggu anda pergi ke lapangan victory park. Di sana kan ada banyak orang tua muda, ada laki-laki dan perempuan (kebanyakan perempuan)... ada orang indonesia, ada orang HK, ada orang dari negara lain, turis, dan sebagainya. ada yang pendidikannya sarjana, ada yang lulus SD, ada yang lulusan SMP, ada yang lulusan madrasah, ada yang lulusan SMA. Ada yang BMI ngurus anak, ada BMI yang ngurus orang tua... ada BMI yang duitnya banyak, ada yang banyak utang...ada BMI yang sudah menikah, ada yang belum menikah, ada yang janda...Jadi beragam sekali kan...itulah PASAR, kondisinya campur baur atau istilahnya heterogen (aneka ragam). Nah, sekarang saya mau segmentasikan... Misalnya saya mau jualan buku. (bisa juga contoh lain, misalnya jualan nasi bungkus) Apakah nasi bungkus saya cocok untuk semua orang yang ada di sana? atau saya mau jualan buku, apa semua orang di sana suka beli buku? ya tidak semua orang suka nasi bungkus itu.. tidak semua orang juga suka beli buku. mala saya harus segmentasikan. Nah, kalau saya jual buku ke BMI, ingat... di sini saya sudah tentukan segmen pasarnya, maka buku apa yang diminati oleh BMI? ok, buku agama, motivasi dan tentang kuliner. nah itu pentingnya melakukan segmentasi dan targeting. Jadi, anda harus tepat memasarkan produk, dengan memilih target pasar yang pas... menentukan segmen pasar Anda positioning itu artinya bagaimana membuat kita diingat oleh pelanggan. Misalnya, buku-buku yang saya jual itu murah dan bagus. Maka orang akan ingat, ada diskon, bahkan kalau sudah selesai baca, bisa dikembalikan dengan dipotong biasa (bisa tukar tambah) itu bagian dari value proposition juga. Nah, sekali lagi... yang penting adalah siapa segmen pasar kita (dalam arti, siapa target pasar kita). Karena ini bekaitan dengan marketing mix (bahasa indonesianya: bauran pemasaran) pada awalnya marketing mix itu ada 4 hal, yang disebut dengan 4P. 4P ini singkatan dari Price, Promotion,Place, Product. Kita yang milih, mau mentarget pasar yang mana. Misalnya, mau jualan nasi bungkus. Trus melihat peluangnya kok ada di kalangan atas. tapi tidak kenal satupun kalangan atas di HK. Jadi kan susah, tapi misalnya punya banyak teman di HK, sesama BMI, misalnya. Maka lalu segmen pasarnya adalah BMI. Ini nanti mempengaruhi Marketing Mixnya. Price misalnya, harus disesuaikan dengan kantong BMI. Promotion, ya bisa lewat FB. Kan nggak perlu promosi lewat pasang iklan di Koran atau malah ya keliling menawarkan langsung Trus place atau tempatnya, ya bisa dilakukan di victory park sampai library dan mengenai productnya, ya disesuaikan dengan segmen pasarnya. Misalnya sukanya pedas, ya ada pilihan pedas dan tidak pedas. Kalau misalnya segmen pasarnya orang bule, mungkin tidak perlu menyediakan menu nasi yang pedas karena mereka tidak suka pedas. klu kita mau buka usaha atau warung makan apakah itu artinya kita juga harus memperhatikan pendapatan orang sekitar ? tentu barang yang sama dengan harga beda harusnya tidak terjadi kecuali ada perbedaan dalam produk atau prosesnya. Misalnya beda segmen akan ada perbedaan harapan dari pelanggan, misalnyanya beda bahan. orang beli barang itu kan keluar uang, yang diperoleh pelanggan adalah value dari produk/jasa tepatnya memperhatikan segmen pasar yang dituju. Jadi soal pendapatan ini begini... Misalnya Dita jual sembako, ya tentunya harganya tidak bisa ditekan. Yang bisa adalah dijual dengan ukuran tertentu yang harga belinya terjangkau. Ini contohnya kalau di indo adalah tabung elpiji. Dulu tabnung elpiji itu 12 kg yang biru). Kini elpiji untuk kalangan bawah dibuat yang 3 kiloan. Ini supaya terbeli. Inovasi kemasan, produknya masih sama, elpiji ya, tapi jangan pernah melakukan perubahan atau pengurangan isi kemasan (misalnya karena ongkos produksi naik). Lebih baik anda menaikkan harga. itu segmennya beda lagi. Biasanya untuk mahasiswa atau untuk orang camping (orang tidak suka kalau porsi dikurangi meski harga tidak dinaikkan) Orang lebih suka menyesuaikan harga namun tetap dapat produk yang sama kualitas dan kuantitasnya. karena merasa value yang diterimanya berkurang. Orang tidak masalah bayar lebih banyak asalkan dapat value yang biasa dinikmatinya. nah, saat ini dalam perkembangan marketing mix, dari 4P sudah menjadi 7P. Ini khususnya usaha yang bersifat jasa. Namun pada dasarnya kini semua usaha pasti memberi service kepada pelanggannya. Maka dari itu, 3 P yang baru ini yakni People, Process dan Physical evidence, menjadi penting/ Apa maksudnya dari ketiga P ini? People artinya orang-orang. Yang memberi layanan adalah manusia. Jadi manusianya harus dilatih dengan baik. Di toko Anda, pelayanan dari Si A dan si B, yang sama-sama adalah penjaga toko harus sama. Tidak baik jika si A itu orangnya ramah, sementara si B tidak bisa senyum. Anda pernah masuk seven eleven? apa yang diucapkan ketika ada pelanggan masuk, adalah seragam, semua sama. kalau di indonesia, masuk ke pizza hut, pelayannya selalu memberi hormat dengan mengatupkan tangan sambil sedikit menurunkan badannya. Jadi ini berkaitan dengan people yang standardnya harus sama. Ini harus dilatih, nggak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Nah, prosedur yang sama ini adalah process. proses memberi layanannya harus sama. Kalau di kuliner, bahkan cara membawa makanan harus sama, cara ngomongnya harus sama. Prosesnya harus sama. Kalau masuk hotel A, maka anda akan mendapatkan proses layanan tertentu. supaya sama atau kompak harus dilatih. ada standard harus sama, tapi boleh lebih baik. Misalnya sopir taxi. standartnya itu tidak harus mebawakan tas koper penumpang. Tapi ada yang mau melakukannya., itu boleh2 saja. Tapi misalnya untuk taxi model limousine, maka standardnya harus membukakan pintu, membawakan tas, dll beda segmen, beda value. tentunya beda harga juga. jadi sudah dua hal yang saya jelaskan, yakni tenang people (orang) dan proses (standart prosedur layanan). yang terakhir, physical evidence. Evidence adalah bukti, physical adalah fisik. Jadi artinya bukti fisik. Dengan kata lain physical evidence ini adalah bukti fisik apa yang dirasakan oleh pelanggan atas layanan yang diberikan. Misalnya, ke seven eleven, layanan apa yang diharapkan dari seven eleven yang bsia dirasakan? maksudnya dirasakan secara fisik? Contoh physical evidence, misalnya suhu ruangan yang nyaman (nggak mungkin sampai kepanasan). Sinar lampu yang terang, nggak mungkin kurang pencahayaan.

Rabu, 01 Januari 2014

Penerapan Budaya 5R dalam Usaha Bisnis Ritel



5R dikenal sebagai salah satu budaya kerja dari negara Jepang yang sudah melegenda. 5R berasal dari 5 kata dalam bahasa Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Kelima kata itu kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, 5S itu diterjemahkan sebagai 5R, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Banyak perusahaan sudah mengadopsi budaya kerja 5R ini. Secara tidak disadari, 5R akan membentuk suatu budaya kerja yang sangat bermanfaat. Bahkan 5R mampu digunakan sabagai salah satu tools untuk meningkatkan laba perusahaan.
Menurut survei yang saya lakukan di salah satu superstore tempat saya tinggal sekarang. Saya coba melakukan pengamatan adakah superstore itu penerapakan budaya 5R di dalamnya. Hampir dari segi keseluruhan superstore itu sudah menerapkan budaya 5R, mulai dari yang pertama :
Ringkas
Semua barang sudah dipilah-pilah sesuai dengan kegunaan dan ditempatkan pada tempatnya masing-masingsehingga menjadi lebih ringkas, dan pembeli dapat dengan mudah untuk mendapatkan barang yang di carinya serta bisa untuk menghemat waktu.
Adapaun manfaat lainnya seperti
·         Area kerja menjadi semakin luas dan banyak space yang bisa di manfaatkan
·         Mencegah dis-fungsional barang yang ada, yang sudah rusak dapat di ketahui dan tidak didispley lagi untuk di jual.
Mengurangi jumlah penggunaan media penyimpanan dan material handling tools. Misalnya, barang yang tadinya di letakkan berjauhan karena sudah diringkas menjadi lebih dekat. Demikian juga dengan menggunakan media storage seperti pallet. Pallet akan lebih efisien digunakan setelah prinsip kerja ringkas digunakan

Rapi
Rapi merupakan fase kedua dalam prinsip kerja 5R dan superstore ini juga sudah memenuhi kriteria kerapiannya, karena yang saya liat semua barang sudah tertata rapi di tempatnya masing-masing berdasarkan jenis barang dan fungsinya. Sehingga mempermudah pencarian barang karena barang-barang sudah terletak pada tempatnya. Mempermudah stock counting karena barang-barang sudah dirapikan sesuai dengan standart penyimpanan sehingga kondisi kerja terlihat rapi dan sedap dipandang mata.


Resik
Resik sama dengan bersih, bersih mulai dari barang sampai lingkungan dan di superstore ini yang saya liat, masih kurang dalam kebersihannya karena saya masih melihat ada debu di bawah kolong rag barang dan sisa-sisa sobekan kartun bekas serta ada bungkus buah yang tercecer di lantai dan tidak ada orang membersihkannya. Jadi menurut saya pegawainya di superstore ini kurang teliti dalam menjaga kebersihan.


Rawat
Rawat adalah penerapan secara berulang-ulang ketiga prinsip sebelumnya dan perawatan di superstore ini menurut yang saya liat juga sudah memenuhi prinsip ini. Setiap pagi karyawannya selalu melakukan checklist barang-barangnya, merapikan,membersikan sehingga kondisinya selalu terjaga dan terawat secara terus menerus.

Rajin
Rajin adalah fase terakhir dari keempat fase sebelumnya.Fase ini lebih mengarah kepada membangun kesadaran masing-masing individu untuk secara konsisten menjalankan 4R sebelumnya. Dari hasil observasi saya, para karyawannya lumayan cekatan dan paham akan tugas masing-masing, hanya saja ada beberapa koreksi kalau menurut saya tentang poin ke 5 ini, yakni bahwa masih saya jumpai kabel listrik yang ditaruh sembarangan, kurang rajin dalam sistem pengkabelan.