Kamis, 26 Desember 2013

CashFlow (Arus Kas)

CashFlow (arus kas) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan / pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu usaha dalam masa periode tertentu.
Adapaun problem yang pernah saya alami tentang masalah arus kas (CashFlow)

1. Saya pernah berbisnis menjual barang dengan sistem piutang, atau mengkreditkan barang. Barang yang jual secara kredit ini antara lain sepatu, sandal, tas. Barang saya ambil dari supplier di bandung, dengan sistem mencicil juga. Ke customer saya naikkan harganya, ambil margin 25%. Dari suppllier cicil 2x, ke customer saya kreditkan 3x. Sebab saat itu saya tidak mengerti bgmna mengelola bisnis, saya asal aja mengelola keuangannya, kadang uang-nya tercampur antara modal dan profit. Dan juga saat itu banyak yang macet pembayarannya, inilah awal mula kegagapan saya, akhirnya cashflow menjadi asal-asalan dan dari yang tadi profit, berubah menjadi piutang, alias cashflow-nya negatif. Yang pada akhirnya usaha saya berhenti, karena saya tidak mengerti cara mengelola keuangan dan membuat keputusan.
 
2. Setelah mengetahui pelajaran tentang cashflow ini, saya rasa dengan masalah saya yang dulu, saya rasa banyak manfaatnya andai pengetahuan tentang cashflow ini diaplikasikan pada usaha saya yang lalu, dan tentu saja, mungkin keadaan keuangan bisa diatur keluar masuknya, sehingga walaupun terkendala kredit macet, dengan diterapkannya cashflow ini, minimal bisa bertahan dan tidak sampai mengakibatkan berhentinya usaha saya dulu.

3. Cashflow sangat penting dalam berlangsungnya sebuah bisnis, sebab dapat mengetahui posisi keuangan jika dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, tahu kapan untuk meningkatkan investasi aset guna mengembangkan bisnis, tahu kapan saatnya untuk mengetatkan dan memerlukan piutang untuk usaha kita dan meningkatkan produksi, serta untuk mengetahui kesehatan kondisi keuangan bisnis kita.

4. Dan rencana saya nantinya untuk mengatur keuangan dan arus kas usaha toko retail saya adalah dengan :
·         menyiapkan kas atau modal atau aset sebanyak mungkin untuk persiapan dan cadangan
·        Sebisa mungkin hindari piutang kepada supplier, jikapun harus hutang harus seminimal mungkin dan meminta toleransi mundur batas waktu pembayaran.
·        Pembuatan tempat usaha diusahakan se-efisien mungkin, dengan memakai bahan baku material yang tersedia di sekitar lingkungan. Sehingga modal yang dikeluarkan bisa diminimalkan, dan punya dana cadangan kas lebih banyak.
·        Memantau piutang orang lain yg hutang pada toko saya, dan menagih sesuai batas toleransi cashflow keuangan saya, agar tidak ada gap pada cashflow saya.
·         Tidak mencapur uang antara usaha dan pribadi.
·         Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
·      Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.

Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan budget kas yang final.