CashFlow (arus kas) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan / pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu usaha dalam masa periode tertentu.
Adapaun problem yang pernah saya alami tentang masalah arus kas (CashFlow)
1. Saya
pernah berbisnis menjual barang dengan sistem piutang, atau mengkreditkan
barang. Barang yang jual secara kredit ini antara lain sepatu, sandal, tas.
Barang saya ambil dari supplier di bandung, dengan sistem mencicil juga. Ke
customer saya naikkan harganya, ambil margin 25%. Dari suppllier cicil 2x, ke
customer saya kreditkan 3x. Sebab saat itu saya tidak mengerti bgmna mengelola
bisnis, saya asal aja mengelola keuangannya, kadang uang-nya tercampur antara modal
dan profit. Dan juga saat itu banyak yang macet pembayarannya, inilah awal mula
kegagapan saya, akhirnya cashflow menjadi asal-asalan dan dari yang tadi
profit, berubah menjadi piutang, alias cashflow-nya negatif. Yang pada akhirnya
usaha saya berhenti, karena saya tidak mengerti cara mengelola keuangan dan
membuat keputusan.
2. Setelah
mengetahui pelajaran tentang cashflow ini, saya rasa dengan masalah saya yang
dulu, saya rasa banyak manfaatnya andai pengetahuan tentang cashflow ini
diaplikasikan pada usaha saya yang lalu, dan tentu saja, mungkin keadaan
keuangan bisa diatur keluar masuknya, sehingga walaupun terkendala kredit
macet, dengan diterapkannya cashflow ini, minimal bisa bertahan dan tidak
sampai mengakibatkan berhentinya usaha saya dulu.
3. Cashflow
sangat penting dalam berlangsungnya sebuah bisnis, sebab dapat mengetahui
posisi keuangan jika dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, tahu kapan untuk
meningkatkan investasi aset guna mengembangkan bisnis, tahu kapan saatnya untuk
mengetatkan dan memerlukan piutang untuk usaha kita dan meningkatkan produksi,
serta untuk mengetahui kesehatan kondisi keuangan bisnis kita.
4. Dan rencana
saya nantinya untuk mengatur keuangan dan arus kas usaha toko retail saya
adalah dengan :
·
menyiapkan kas atau modal atau aset sebanyak
mungkin untuk persiapan dan cadangan
· Sebisa mungkin hindari piutang kepada supplier,
jikapun harus hutang harus seminimal mungkin dan meminta toleransi mundur batas
waktu pembayaran.
· Pembuatan tempat usaha diusahakan se-efisien
mungkin, dengan memakai bahan baku material yang tersedia di sekitar
lingkungan. Sehingga modal yang dikeluarkan bisa diminimalkan, dan punya dana
cadangan kas lebih banyak.
· Memantau piutang orang lain yg hutang pada toko
saya, dan menagih sesuai batas toleransi cashflow keuangan saya, agar tidak ada
gap pada cashflow saya.
·
Tidak mencapur uang antara usaha dan pribadi.
·
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
· Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang
yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari
pihak ketiga.
Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan budget kas yang final.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar